Newest Post

URBAN LEGEND PALING MENAKUTKAN part 3 end(?)

| Rabu, 05 Oktober 2016
Baca selengkapnya »
YO minna-san admin mau ngelanjutin urban legend part2 nih :v
Tahu kan yang namanya urban legend? Urban legend atau legenda perkotaan adalah cerita (biasanya cerita seram) yang menyebar dari mulut ke mulut di daerah perkotaan.
Berbeda dengan legenda biasa yang terjadi di masa lalu, urban legend ini bersetting di zaman modern. 
Berikut ini adalah 5 kisah urban legend paling menakutkan yang kukumpulkan dari segala penjuru dunia (lewat google tentunya).

 Ini dia sinopsisnya, silakan untuk membacanya...jika anda berani. 

URBAN LEGEND 11: THE VAULT ROOM


“THE VAULT ROOM”
(RUANG BAWAH TANAH)
vault-door 
Seorang pemuda menerima pekerjaan sebagai pengurus makam. Ini sebenarnya bukan jenis pekerjaan yang ia inginkan. Namun apa boleh buat, ia sangat membutuhkan uang dan hanya pekerjaan ini yang berhasil ia dapatkan dalam waktu singkat.
Pemuda itu sangat takut pada mayat, namun untunglah pekerjaannya hanyalah pekerjaan-pekerjaan ringan. Tugasnya hanyalah menyapu, memotong rumput, dan membersihkan makam. Sedangkan tugas-tugas yang berhubungan dengan mayat seperti menyiapkan jenazah dan prosesi pemakaman adalah tugas para pengurus makam yang lebih senior.
Namun ada satu hal yang dibenci oleh pemuda itu. Ia memang tak perlu melihat mayat secara langsung saat bekerja. Namun ada kalanya ia bekerja di ruangan bawah tanah tempat pet-peti mati berisi jenazah disimpan. Di negara Barat, orang-orang kaya biasanya membuat sebuah ruangan bawah tanah dimana peti-peti mati mereka dan keluarga mereka diletakkan, bukan dikubur seperti orang biasa.
Pemuda itu sangat membenci ruang bawah tanah, sebab uangan itu gelap, berdebu, dan penuh mayat.
Suatu hari, pemuda itu ditugasi untuk membersihkan sebuah ruang bawah tanah. Dengan berat hati ia melakukan tugasnya itu.
Saat ia sedang membersihkan papan-papan nama yang ada di ruangan itu, angin kencang bertiup dan menutup pintu kamar bawah tanah itu. Pemuda itu langsung panik dan berusaha membukanya, namun percuma.
Ia terkunci di ruangan penuh mayat itu.
Pemuda itu mencoba berteriak, namun tak ada yang mendengar teriakannya. Pemuda itu lalu mencoba menenangkan dirinya dan melihat sebuah jendela di atas ruangan.
Cahaya matahari menembus jendela itu dengan enggan. Berarti ia bisa merangkak keluar lewat jendela itu. Masalahnya, jendela itu letaknya sangat tinggi. Ia tak mungkin dapat mencapainya.
Ia melihat ke sekeliling ruangan.
Yang ada di situ hanyalah peti-peti mati.
Pemuda itu mendapatkan akal.
Bila ia menumpuk peti-peti itu, ia dapat membuat semacam tangga yang dapat digunakannya untuk mencapai jendela itu. Ia lalu mencoba mengalahkan ketakutannya dan mulai memindahkan peti-peti mati itu.
Di luar dugaannya, peti-peti itu ternyata ringan. Mungkin karena mayat di dalamnya sudah lama membusuk dan meninggalkan tulang belulang saja.
Ia berhasil menumpuk beberapa peti mati dan mulai naik.
“Ouch!” teriak pemuda itu lirih. Ia merasakan sakit di tumitnya. Ia menduga kayu dari peti mati itu yang menggoresnya.
“Ouch!” rasa perih itu kembali lagi. Namun ia terus melanjutkan mendaki peti-peti mati itu, meskipun nyeri itu terus terasa.
Akhirnya ia berhasil mencapai jendela itu dan merangkak keluar.
Pemuda itu berjalan kepincangan dan akhirnya bertemu dengan penjaga makam yang merupakan bosnya.
“Apa yang terjadi padamu?” tanya bosnya keheranan.
Pemuda itupun menceritakan segalanya.
“Lalu kenapa kau berjalan terpincang seperti itu?”
“Tadi kaki saya tergores kayu dari peti mati.”
“Mana, coba aku periksa.”
Pemuda itu duduk di atas sebuah batu nisan dan bosnya kemudian memeriksa tumit pemuda itu.
Penjaga makam itu lalu menatap pemuda itu dengan wajah pucat.
“Tapi ini bukan luka goresan kayu, Nak.”
“Lalu apa?”
“Ini bekas gigitan manusia ...”

THE END

Next

URBAN LEGEND 12: TEKE TEKE


“TEKE TEKE”
  teke2   
Kisah ini terjadi di Jepang. Alkisah di tengah salju yang tengah turun, dua orang masinis menjalankan sebuah lokomotif ke stasiun kereta terdekat. Saat mereka tiba di bawah suatu jembatan di daerah yang cukup terpencil, tiba-tiba saja ...
“Braaak ...”
“Kreeek...”
Dua masinis itu melihat sesosok bayangan jatuh tepat di depan mereka. Kedua masinis ini cukup berpengalaman untuk merasakan bahwa kereta yang mereka kendalikan telah menggilas sesuatu.
Sang masinis berusaha keras menghentikan keretanya dan lokomotif itu berhenti kira-kira beberapa ratus meter dari tempat kejadian.
Salah satu masinis memutuskan turun untuk memastikan apa yang telah terjadi. Ia berjalan susah payah di atas gumpalan salju dan tepat di bawah jembatan yang tadi mereka lewati, ia menemukan sesuatu yang mengerikan.
Terdapat tubuh seorang wanita di tengah rel.
Tubuhnya terpotong menjadi dua karena terlindas kereta.
Satu bagian adalah bagian atas tubuh wanita itu, mulai dari hingga ke pinggang. Bagian satunya adalah bagian pinggang hingga kaki wanita itu.
Ia tak bisa melihat wajah wanita itu karena wajahnya tertutup oleh rambut hitam panjangnya. Darah wanita itu membasahi salju yang berada di bawahnya.
Warna merah itu mengingatkan masinis itu akan es serut dengan sirup merah yang biasa ia makan saat kecil.
Sang masinis buru-buru menghapus pikiran mengerikan itu dan segera kembali pada temannya.
“Ada apa?” tanya sang masinis satunya saat melihat temannya kembali.
“Ada...ada wanita tertabrak. Kondisinya sangat mengerikan. Kemungkinan ia melompat dari atas jembatan. Aku akan memanggil bantuan ke pos polisi terdekat. Kau tetap di sini ya?”
Pada zaman itu, komunikasi belumlah secanggih sekarang. Apalagi saat itu cuaca sedang buruk.
Sang masinis tadi akhirnya meninggalkan temannya untuk mencari bantuan.
Sang masinis satunya dengan sabar menunggu di dalam lokomotif. Ia tahu tak ada jadwal kereta melewati daerah itu, jadi ia tenang saja meletakkan lokomotifnya di situ. Selain itu, lokasi ini amat terpencil. Bahkan tak ada satupun rumah di sana.
Hujan salju telah berhenti, meninggalkan tumpukan salju yang tebal di luar. Hanya ada lampu-lampu jalan dari tiang listrik yang menemani lokomotif itu di tengah kegelapan malam.
Beberapa saat berlalu dan sang masinis mulai mendengar suara di luar lokomotif.
“Sreeeek...sreeeek...”
Terdengar seperti suara sesuatu tengah diseret.
“Soichi?’ masinis itu memanggil nama temannya tadi. Namun mana mungkin ia kembali secepat itu.
Masinis itu mendekat pintu.
“Halo, ada orang di situ?”
Tiba-tiba pintu lokomotif terbuka,
“Braaaaaak!!!”
Diikuti jeritan masinis itu di tengah kegelapan malam.
***
Beberapa jam kemudian barulah sang masinis kembali bersama sejumlah polisi. Mereka harus melewati jalanan yang penuh dengan tumpukan salju sehingga perlu waktu lama untuk kembali.
Namun begitu sampai di TKP, masinis itu ngeri melihat hanya satu bagian tubuh saja yang terlihat di situ.
Hanya ada bagian bawah wanita itu, sementara bagian atasnya lenyap.
Masih ada ceceran darah di situ dan bekas seretan.
Apa ada yang memindahkan tubuh wanita itu, pikir sang masinis. Namun mana mungkin? Apa tujuannya?
Sang masinis dan para polisi pun menuju lokomotif yang ia tinggalkan tadi.
“Sato!” panggil sang masinis.
Ia heran melihat pintu lokomotif terbuka.
Ia masuk dan tak melihat siapapun di dalam lokomotif, hanya ada tumpukan salju yang masuk melalui pintu yang terbuka.
Masinis itu sangat sangat heran. Temannya adalah orang yang sangat bertanggung jawab. Mana mungkin ia meninggalkan lokomotif ini begitu saja saat ia diminta menjaganya?
Soichi dan polisi lainnya mencari-cari sang masinis satunya. Namun sepertinya ia seperti lenyap ditelan malam.
Tak ada jejak di tanah. Semua jejak sudah tertimbun oleh salju yang kembali turun.
Beberapa jam mereka mencari namun tak ada hasil.
Saat sang masinis mulai putus asa, ia mendongak ke atas.
Napasnya seakan terhenti.
Dengan ketakutan ia menunjuk ke atas. Para polisi pun ikut memandang ke atas.
Mereka semua ketakutan melihat pemandangan yang tersaji di hadapan mereka. Bahkan pengalaman para polisi itu selama puluhan tahun menangani kasus kejahatan seperti tak ada apa-apanya. Mereka belum pernah melihat sesuatu semengerikan ini.
Di atas tiang listrik, tubuh sang masinis sudah kaku karena membeku.
Wajahnya tampak ketakutan setengah mati. Entah apa yang telah membunuhnya, suhu yang di bawah nol ataukah rasa takutnya.
Sementara di pinggang sang masinis melingkar bagian tubuh wanita yang tertabrak itu.
Bagian pinggang ke atas, memeluk erat sang masinis yang telah tewas.

THE END

Next

URBAN LEGEND 13: SQUARE


“SQUARE”
(SEGI EMPAT)
image 
Alkisah, lima orang pendaki gunung tersesat di tengah pegunungan bersalju (versi lain cerita mengatakan mereka merupakan korban selamat dari suatu kecelakaan pesawat). Karena tidak kuat, salah satu dari kelima pendaki itu akhirnya meninggal. Namun keempat temannya yang lain menolak meninggalkan jenazah teman mereka di tengah gunung dan memutuskan membawanya.
Hingga suatu saat di tengah badai salju, mereka menemukan sebuah pondok kayu.
Mereka bersyukur dan segera berlindung di dalam pondok kayu itu. Pondok itu berbentuk segiempat. Pondok itu tampak sudah tua, namun masih kokoh.
Celakanya, sama sekali tak ada penerangan di dalam pondok itu, sehingga mereka terpaksa menghabiskan malam dalam kondisi gelap gulita.
Mereka meletakkan jenazah teman mereka di tengah ruangan yang berbentuk segi empat itu.
Mereka mulai bercakap-cakap.
“Malam ini kita tidak boleh tidur. Bila kita tidur, bisa-bisa kita tidak bangun lagi.”
“Ya, aku tahu. Tapi bagaimana caranya? Bila kita tidak melakukan sesuatu, kita pasti akan tertidur.”
“Aku tahu, kita lakukan saja suatu permainan.” Usul salah satu teman mereka, masih dalam kondisi gelap gulita. Mereka sama sekali tak bisa melihat satu sama lain, jadi mereka tak tahu dengan siapa mereka berbicara dan siapa yang mengusulkan permainan itu.
“Permainan apa?”
“Begini, ruangan ini kan berbentuk kotak. Bagaimana jika masing-masing dari kita berempat berdiri di tiap pojok ruangan. Nah, saat permainan dimulai, salah satu dari kita berlari ke pojok ruangan terdekat dan menepuk punggung temannya yang ada di situ. Lalu ia yang ditepuk punggungnya harus berlari lagi untuk menepuk punggung temannya yang ada di pojok terdekat dengannya. Begitu terus hingga kembali ke orang pertama dan diteruskan sampai fajar tiba.”
“Itu ide bagus,” semua orang tampaknya setuju, “Dengan begitu kita akan bergerak semalaman dan tubuh kita akan terasa hangat.”
Akhirnya mereka melakukan permainan itu. Masing-masing dari mereka, sebut saja A, B, C, dan D berdiri di pojok ruangan. A mulai berlari ke B dan menepuk pundak B. B kemudian langsung berlari dan menepuk pundak C. C lalu berlari menepuk pundak D. Dan begitu seterusnya, mereka melakukan permainan itu hingga pagi.
Saat pagi tiba, mereka mulai merasa lega. Cahaya mulai menerangi seluruh ruangan sehingga mereka bisa melihat seisi ruangan. Salah satu teman mereka rupanya mengenali tempat ini dan tahu jalan keluar dari tempat itu.
Namun saat mereka menyadari bentuk ruangan yang mereka tempati sejak semalam, mereka mulai sadar ada yang tidak benar.
Lalu mereka mulai ketakutan.
Permainan itu ternyata tak sesimpel yang mereka duga.
clip_image002
Permainan dimulai ketika A berlari dan menepuk pundak B. B kemudian berlari menepuk pundak C. Lalu C berlari menepuk pundak D. Sampai di sini tak ada masalah. Namun ketika D berlari ke A, semestinya tak ada orang di sana, sebab A sudah berada di B. Benar bukan? Sehingga D harus berlari 2 kali agar dapat menepuk pundak A.
Namun saat mereka bermain, tak ada seorang pesertapun yang harus berlari dua kali.
Saat tiba di A, D menepuk pundak seseorang yang kemudian berlari menepuk pundak A yang sedang berada di B.
Merekapun sadar, permainan ini walaupun dilakukan di ruangan berbentuk segi empat, tak bisa dilakukan oleh empat orang.
Permainan ini harus dilakukan oleh lima orang.
Namun mereka hanya ada berempat saat mereka melakukan permainan itu.
Lalu mereka menatap jenazah teman mereka yang terbujur kaku di tengah ruangan.
Ya, mereka tak hanya berempat di dalam ruangan.
Mereka berlima.

THE END

Next

URBAN LEGEND #14: UM-MA


“UM-MA”
(IBU)
  image
Kisah ini adalah urban legend yang sangat terkenal di Korea (“Um-ma” adalah panggilan anak kepada ibunya di Korea).
Seorang anak memanggil ibunya berkali-kali. Namun sang ibu sama sekali tak merespon panggilan anaknya.
“Um-ma...um-maaaaaaaaaaaaaaaaaa......!!!”
Sang ibu akhirnya menoleh pada anak itu.
“Um-ma....kupanggil ribuan kali kenapa um-ma tidak menjawab?”
Namun ibu itu hanya menyeringai dan menjawab.
“Apa aku mirip dengan ibumu?”

THE END

Next

URBAN LEGEND #15: 10 DAYS DREAM

 
Sebelumnya, aku peringatkan dulu bahwa urban legend ini sangatlah disturbing. Buat yang tidak berani membacanya, sebaiknya segera tinggalkan halaman ini.
Jangan sampai kalian menyesal setelah membacanya.
Aku berikan kesempatan untuk meninggalkan halaman ini.
Jika kalian masih nekad, silakan tanggung sendiri akibatnya.

……..

.……..

.……..

.……..

.……..

.……..


“10 DAYS DREAM”
“MIMPI SEPULUH HARI”
  Rose_Stock_by_BreAnn (2) 

Kesepuluh mimpi itu dan aturannya adalah sebagai berikut.
MIMPI HARI PERTAMA:
Anda sedang bermimpi tengah tidur di dalam kamar anda. Anda kemudian akan menyadari ada seorang anak perempuan yang mengintip melalui jendela kamar anda.
Peraturan:
biarkan anak perempuan itu masuk.
MIMPI HARI KEDUA:
Anak itu sekarang ada di dalam kamar anda. Ia terus menunduk sehingga anda tak bisa melihat wajahnya. Ia terus menggumam dan beberapa saat kemudian anda akan menyadari bahwa ia terus mengatakan, “Kumohon jangan ... kumohon jangan ...”
Peraturan:
Biarkan gadis itu naik ke tempat tidur dan berbaring di samping anda.
MIMPI HARI KETIGA
Anak itu sekarang berbaring di samping anda. Anda akan dapat melihat wajah anak itu hancur karena terbakar hebat.
Peraturan:
Apapun yang terjadi, jangan menangis atau menjerit saat melihat wajahnya.
MIMPI HARI KEEMPAT
Kau bangun dari tempat tidur. Gadis itu berkata, “Ayo pergi ke taman.”
Peraturan:
Bawa dia ke taman terdekat tanpa mengatakan sesuatu apapun.
MIMPI HARI KELIMA
Di taman, anda akan melihat seorang wanita mendorong kereta bayi. Perhatikan baik-baik dan anda akan melihat bahwa ibunya adalah seekor kucing dan bayinya adalah seekor anjing.
Peraturan:
Kau harus membunuh salah satu dari mereka.
MIMPI HARI KEENAM
Saat anda tengah bermain di taman bersama gadis itu, anda akan melihat sebuah pesawat hendak lepas landas.
Peraturan:
Pastikan anda naik pesawat itu tepat waktu.
MIMPI HARI KETUJUH
Pesawat akan penuh dengan orang-orang yang seperti anda, telah mendengar cerita ini.
Peraturan:
Apapun yang terjadi, anda harus mendapatkan tempat duduk.
MIMPI HARI KEDELAPAN
Setelah beberapa saat, akan turun hujan mawar merah dan mawar hitam dari atas.
Peraturan:
Buang hanya mawar hitam dari atas pesawat.
MIMPI HARI KESEMBILAN:
Pesawat itu akan membawa anda kembali ke taman.
Peraturan:
Pulang bersama gadis itu dan kembali berbaring dengannya di kamar.
MIMPI HARI KESEPULUH:
Anda takkan tahu apa yang akan terjadi pada mimpi hari kesepuluh kecuali anda telah melakukan semua yang diharuskan pada kesembilan mimpi sebelumnya.

Peringatan: setelah membacanya, anda tak bisa membatalkannya. Anda akan memimpikan 10 mimpi ini 3 hari setelah anda membacanya. Jika anda sudah telanjur membacanya, anda harus mengikuti semua aturan dalam tiap mimpi untuk menyelesaikannya. Jika tidak, mimpi-mimpi ini akan terus terulang seumur hidup anda.


Ingat, anda harus menceritakan tentang cerita mimpi ini kepada orang lain, jika tidak anda akan kembali ke mimpi pertama dan mengulanginya dari awal.
Selamat bermimpi.


Ja minna-san oyasumi moga-moga mimpi indah didatengin ama loli moe amin :v
tunggu urban legend lainya ya mata ashita -_-ll


sumber : http://mengakubackpacker.blogspot.co.id 

URBAN LEGEND PALING MENAKUTKAN part 3 end(?)

Posted by : ignatiusbc-kun
Date :Rabu, 05 Oktober 2016
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲